Materi KOMUNIKASI



Komunikasi Dalam Organisasi Kantor


A.Pengertian
      Komunikasi adalah suatu penyampaian informasi yang dilakukan lebih dari satu dari satu orang yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung ynag menimbulkan umpan balik sehingga tujuan yng diinginkan dapat tersampaikanan.
Dalam berkomunikasi harus memeperhatikan etika. Etika berkomunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara komunikator dan komunikan dengan memperhatikan perilaku, sikap yang baik dan yang tidak baik untuk dilakukan ketika berkomunikasi. Dalam berkomunikasi harus memperhatikan beberapa hal untuk menghindari kegagalan, yaitu :

a.      Persepsi (pengertian pikiran)
b.      Ketepatan

c.      Kreadibilitas ( unsur kepercayaan kepada orang lain)

d.     Pengendalian
e.      Kecocokan/keserasian

Faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalm kegiatan bisnis ialah ketrampilan berkomunikasi, yang mencakup :

a.      Keterampilan berbicara
b.      Keterampilan mendengarkan

c.      Keterampilan membaca
d.     Keterampilan menulis

Agar  keterampilan  berkomunikasi  terus  meningkat,  hal  yang  harus  dilakukan

adalah:

a.      Menilai diri sendiri secara jujur

b.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi melalui latihan-latihan atau praktek-praktek

c.      Menentukan setiap tujuan komunkasi secara jelas

Berkomunikasi dalam organisasi dibutuhkan komunikasi yang efektif . Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan beberapa cara yaitu kesadaran akan kebutuhan komunikasi yang efektif dan penggunaan umpan balik.

Dijaman modern ini komunikasi merupakan subjek penting maka perusahaan-perusahaan besar biasanya menggunakan ahli komunikasi untuk membantu memecahkan masalah-masalah komunikasi internal.

Komunikasi umpan balik atau dua arah memungkinkan proses komunikasi berjalan lebih efektif dan dapat menciptakan lingkungan yang komunikatif dalam organisasi. Dalam hal ini para manajer harus aktif. Penggunaan manajemen pertisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara meningkatkan efektifitas komunikasi melalui penggunaan umpan balik.

Untuk dapat menjadi komunikator yang lebih efektif harus memberikan latihan-latihan dalam bentuk penulisan maupun penyampaian berita secara lisan dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman akan symbol-simbol, penggunaan bahasa yang baik dan benar, pengutaraan yang tepat dan kepekaan terhadap latar belakang pernerima berita.

Salah satu alat yang digunakan adalah active listening yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan manajemen para manajer. Sebagai dasar peralatan ini adalah menggunakan reflective statements (pernyataan balik) oleh para pendengar.



The American Management Association (AMA) menyusun sepuluh pedoman efektifitas komunikasi organisasi sebagai berikut :

a.      Cobalah menjernihkan gagasan Anda sebelum berorganisasi.
b.      Teliti kegunaan sebenarnya dari setiap komunikasi.

c.      Pertimbangkan situasi manusia dan fisik secara keseluruhan bilamana anda berkomunikasi.

d.     Berkonsultasi dengan orang lain, bila perlu dalam merencanakan komunikasi.

e.      Berhati-hati ketika anda berkomunikasi, mengenai nada maupun isi pokok dari pesan anda.

f.       Ambilah kesempatan bila muncul untuk menyampaikan sesuatu yang dapat membantu atau bernilai bagi penerima.

g.      Lakukan tindak lanjut komunikasi Anda.
h.      Berkomunikasi untuk hari esok sebagai hari ini.

i.        Pastikan bahwa tindakan anda mendukung komunikasi Anda.

j.        Berusahalah bukan saja untuk dimengerti tetapi juga untuk mengerti serta jadilah pendengar yang baik.

B.  Teknik Komunikasi

1.   Komunikasi dengan Pelanggan

Pelanggan adalah orang atau instansi/lembaga/organisasi yang membeli barang/jasa secara rutin atau berulang-ulang, karena barang dan jasa yang dibeli mempunyai manfaat. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan, yaitu:

a.      Senantiasa memberikan perhatikan yang tulus dan sungguhsungguh terhadap pelanggan.

b.      Senantiasa melaksanakan pelayanan yang prima terhadap semua kebutuhan pelanggan.

c.      Menerima dengan baik semua masukan, saran dan kritikan yang diberikan oleh pelanggan bahkan harus ditindaklanjuti agar memberikan keputusan kepada pelangan.

d.     Memberikan diskon atau hadiah-hadiah pada hari-hari tertentu.

e.      Fleksibel dalam kekurangan pembayaran atau menunda waktu pembayaran (berhutang).

Mengenai keluhan pelanggan secara lebih dini adalah suatu sikap yang bijaksana dan tepat karena perusahan akan lebih mampu mengantisipasi hal-hal yang dapat merugi. Sekecil apapun kekecewaan pelanggan adalah merupakan keluhan yang harus segera ditangani. Disinilah para petugas pelayanan harus mampu mengatasi keluhan tersebut agar tidak semangkin membesar dan berdampak kurang baik lagi bagi perusahaan.

2. Komunikasi dengan Pimpinan
Komunikasi dengan pimpinan dapat dilakukan dengan komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal adalah komunikasi ke atas dan atau ke bawah dengan rantai komando. Komunikasi ke bawah dimulai dari manajemen tingkat atas sampai pada karyawan bukan supervisor.
Kegunaanya antara lain untuk memberikan perintah, petunjuk dan lain-lain serta membuka informasi kepada anggota organisasi tentang tujuan dan kebijakan organisasi. Sedangkan komunikasi ke atas memberikan informasi kepada tingkatan yang lebih tinggi tentang apa yang terjadi pada tingkatan yang lebih rendah. Komunikasi dengan pimpinan yaitu komunikasi yang dilakukan dari bawahan atau pegawai kepada pimpinan untuk memperoleh informasi, keterangan tentang kegiatan dan pelaksanaan tugas/pekerjaan yang akan dan telah dilakukan oleh bawahannya. Bentuk-bentuk informasi yang disampaikan pegawai atau bawahan kepada pimpinannya berupa laporan, keluhan, saran dan pendapat.
Komunikasi antara bawahan dengan atasan yang harmonis dapat meningkatkan semangat kerja dan kemauan bekerja secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan komunikasi antara bawahan dengan atasan dilaksanakan secara wajar, jujur terbuka serta komunikasi yang harmonis. Dalam melakukan komunikasi dengan pimpinan perlu memahami tehnik berkomunikasi dengan cara berpikir positif yang dikembangkan menjadi komunikatif, efektif dan efesien, maka dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Topik pembicaraan telah ditentukan sebelumnya.
b. Lawan bicara diberi kesempatan untuk menanggapi setiap reaksi, saran dan unsur
    atau gagasan.
c. Menyesuaikan situasi dengan topik pembicaraan.
d. Berbicara dengan gaya atau sikap yang menyenangkan lawan bicara.
e. Menghargai dan menghormati lawan bicara secara konsisten.
f. Menghindari percakapan yang bersifat basa-basi.
g. Menghindari ucapan yang bersifat menilai.
h. Menghindari respon yang melemahkan atau mengancam.
i. Menghindari respon yang mengandung pemberian nasehat.
j. Menghindari respon yang monoton.

3. Komunikasi dengan Kolega
Kolega adalah teman atau rekan kerja. Jadi komunikasi dapat dilakukan secara horizontal, meliputi pola aliran dalam organisasi yang terjadi antara anggota-anggota kelompok kerja yang sama atau para pekerja pada organisasi yang sama atau perusaaan yang sama. Kegunaannya menyediakan saluran langsung untuk koordinasi dan pemecahan masalah organisasi. Hal ini untuk menghindari keterlambatan dalam pengarahan dan untuk membentuk hubungan dengan rekan mereka.
C. Klasifikasi Komunikasi
Komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut:
1. Menurut lawan Komunikasi
a. Komunikasi umum, dibagi menjadi 3 macam :
1) Satu lawan banyak
     Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator dengan sekelompok komunikan untuk menyampaikan suatu informasi, kebijakan, pemecahan masalah atau yang lainnya. Biasanya dilakukan pada saat rapat, seminar dimana pimpinan rapat atau nara sumber memberikan informasi kepada sekelompok komunikan
2) Banyak lawan satu
     Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sekelompok komunikator dengan satu komunikan. Contoh para demonstran kasus pembebasan tanah menginginkan berbicara dengan walikota
3) Banyak lawan banyak
      Yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sekelompok komunikator dengan sekelompok komunikan. Contoh para demonstran yang akan memasuki istana presiden dihalangi oleh para PASPAMPRES.
b. Komunikasi pribadi
Komunikasi yang dilakukan oleh satu komunikator lawan satu komunikan, dimana orang lain tidak boleh mengetahuinya pembicaraan tersebut. Biasanya informasi tersebut bersifat rahasia. Misalnya seorang psikolog sedang berkomunikasi dengan pasiennya membicarakan tentang permasalahan yang dialaminya. Atau pimpinan sedang berbicara pada bawahnya yang bersifat rahasia.
2. Menurut Jumlah yang Berkomunikasi, dibagi menjadi 2 macam
a. Komunikasi perseorangan
Komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator dengan seorang komunikan. Informasi yang diberikan bisa bersifat rahasia bisa juga tidak. Komunikasi pribadi disa dikategorikan komunikasi perorangan. Media yang biasa digunakan adalah surat prive maupun telepon. Contoh seorang pelajar sedang ujian lisan, biasanya dilakukan satu siswa dengan satu penguji.
b. Komunikasi dalam kelompok
Seperti kita ketahui bahwa manusia sebagai individu di dalam pergaulannya setiap hari harus bergaul dengan kelompok rekannya. Dalam kehidupannya kadangkadang terjadi kelompok orang untuk melakukan hubungan dengan seseorangatau dengan sekelompok orang lain. Kita sering melihat adanya diskusi, baik yang sengaja seperti dalam rapat, persidangan, seminar, lokakarya atau diskusi tidak disengaja, seperti ngobrol di warung, dipinggir jalan, di lapangan olah raga , dihalaman rumah dihalaman kantor dan lain sebagainya.
Berdiskusi atau bertukar pikiran sekelompok orang tersebut dinamakan komunikasi kelompok (Group Communication). Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian kelompok adalah sesuatu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan sosial yang nyata dengan sesamanya.
Komunikasi kelompok (Group Comunication) berarti komunikasi itu dapat berlangsung antara seseorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang dan bersifat lebih terbuka dalam membicarakan masalahmasalah yang menyangkut kepentingan orang banyak. Apabila jumlah orang di dalam kelompok komunikasi sedikit, dinamakan komunikasi kelompok kecil (small group communication), dan jika jumlah orang di dalam komunikasi kelompok banyak dinamakan komunikasi kelompok banyak ( larke group cominication).
Komunikasi kelompok kecil (small group communication) adalah ditujukan kepada kesatuan psikologis, interaksi dan prosesnya berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi kelompok kecil maupun keomunikasi kelompok besar tidak berdasarkan hitungan banyak tidaknya jumlah orang yang berkomunikasi melainkan berdasarkan pada kualitas proses komunikasinya.
Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi besar adalah komunikasi yang di tujukan kepada perasaan komunikan dan prosesnya berlangsung secara linier (lurus). Contohnya: untuk komunikasi kelompok besar adalah rapat raksaksa di sebuah lapangan atau ruangan yang cukup luas. Seperti kita ketahui bahwa keberhasilan orang di dalam kehidupan sehari-harinya, dikarenakan adanya kepandaian berkomunikasi dengan kelompoknya. Hubungan yang baik antar manusia adalah merupakan jembatan keberhasilan di dalam komunikasi kelompok.
3. Menurut Cara Penyampaiannya
a. Komunikasi lisan dapat dibagi menjadi dua :
1)   komunikasi langsung, yaitu komunikasi yang dilakukan secara langsung dan  tidak dibatasi oleh jarak,antara komunikator dan komunikan bertatapan langsung  dalam pemberian dan penerimaan informasi secara lisan. Misalnya pada saat rapat,  wawancara, seminar dll.
2)    Komunikasi secara tidak langsung yaitu komunikasi yang diatasi oleh jarak,
antara komunkator dan komunikan tidak bertatapan langsung dalam memberikan dan  menerima informasi secara lisan tapi dengan menggunakan media, misalnya Televisi, telepon, radio, dll.
b. Komunikasi tertulis Komunikasi yang dilakukan secara tertulis bisa dalam bentuk  
surat, gambar, lukisan, bagan atau diagram, peta.
4. Menurut Maksud Komunikasi
Komunikasi menurut maksud merupakan komunikasi yang dilakukan dengan maksud-maksud tertentu. Yang dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Memberi perintah
Komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan sebagai komunikator yang memberi perintah kepada bawahannya sebagai komunikan mengenai tugas tugas yang harus dijalankan
b. Memberi nasehat
Komunikasi yang dilakukan seorang guru yang memberikan nasehat pada siswa yang
melakukan pelanggaran tata tertib
c. Berpidato
Suatu media komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak. Contoh: pidato kenegaraan dan pidato pengukuhan guru besar
d. Memberikan ceramah
Suatu media komunikasi yang diberikan oleh seorang komunikator di hadapan banyak pendengar yang membicarakan suatu hal berupa pengetahuan yang akan diberikan kepada komunikan.
e. Rapat
Rapat merupakan suatu media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka, yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah. Jadi Rapat (conference atau meeting) merupakan pertemuan antara para anggota lingkungan organisasi sendiri untuk merundingkan atau menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
f.  Perundingan
Perundingan adalah suatu media komunikasi yang diadakan karena dua atau lebih orang atau organisasi yang mempunyai kepentingan bersama, sebab apabila tidak diadakan perundingan pasti akan menimbulkan perselisihan. Dalam perundingan ini yang menjadi pokok pembicaraan adalah memberikan kepuasan kepada pihakpihak yang terkait.
g. Pertemuan
Pertemuan adalah Jenis media komunikasi audial visual dalam komunikasi kelompok yang bersifat langsung. Pertemuan merupakan jenis media yang sangat penting dalam organisasi baik dalam hubungan vertikal maupun horizontal
h. Wawancara
Wawancara adalah jenis media komunikasi audial visual dimana komunikasi
berlangsung dengan tatap muka dua arah. Jenis media komunikasi ini banyak
dipakai dalam organisasi vertical antara pihak atasan dengan bawahan.

5. Menurut Kelangsungannya
Berdasarkan kelangsungan komunikasi maka komunikasi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Komunikasi langsung
   Komunikasi langsung adalah komunikasi yang tidak dibatasi oleh jarak dan tanpa bantuan
perantara atau media komunikasi, misalnya : tatap muka
b. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dibatasi oleh jarak sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan bantuan media komunikasi
6. Menurut Perilaku
Komunikasi dapat dilihat berdasarkan sudut perilaku yang terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Komunikasi formal
Komunikasi formal yaitu komunikasi yang terjadi dalam lingkungan organisasi
yang secara resmi telah diatur dalamstuktur organisasi.
Ciri-ciri komunikasi formal :
1. Informasi mempunyai sangsi resmi, tegas dan jelas.
2. Komunikasi dilakukan dalam waktu dan tempat tertentu secara resmi.
3. Ada prosedur tertentu.
4. Objek pembicaraannya tentang masalah organisasi/masalah proses penyelenggaraan kerja.
5. Media yang sering digunakan adalah surat.
6. Komunikasi formal datang dari orang yang mempunyai wewenang dan komunikasi ini  
     berlangsung dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Contoh rapat dan konferensi
b. Komunikasi Informal
Komunikasi informal yaitu komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam suatu organisasi. Komunikasi tidak  mengikuti prosedur yang ada terkadang tidak menggunakan media informasi yang disampaikan pun lama-lama menjadi kabur dan tidak jelas.
c. Komunikasi Non Formal
Komunikasi non formal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam pergaulan masyarakat sehari-hari di luar kantor. Komunikasi non formal juga merupakan komunikasi diantara para anggota organisasi atas dasar keinginan pribadi yang tidak didasarkan atas ketentuan-ketentuan dalam struktur organisasi atau peraturan-peraturan tertentu.
Ciri-ciri komunikasi non formal adalah :
1) Waktu dan tempat tidak menentu
2) Tidak ada prosedur yang mengikat
3) Tidak ada hierarki tertentu
4) Objek pembicaraannya tidak menentu
5) Diwujudkan dalam bentuk tertulis atau lisan
7. Menurut Ruang Lingkup

Menurut ruang lingkupnya, komunikasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi dalam lingkungan organisasi atau perusahaan tertentu. Komunikasi internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal
b. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan. Pelaksanaan komunikasi eksternal dilakukan dengan cara mengunakan radio, televise atau media lain. Komunikasi eksternal ini berupa bakti sosial, sunatan masal, pengabdian masyarakat, dsb. Komunikasi eksternal atau keluar mempunyai 2 fungsi yaitu:
1)      Fungsi ke luar, yaitu meinmbulkan kepercayaan dan bertujuan mendapatkan dukungan dari masyarakat
2)      Fungsi ke dalam, yaitu fungsi yang bertujuan untuk mengetahui sampai dimana keinginan dan tanggapan masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.
8. Menurut Arah Informasi
Komunikasi menurut arah informasi dapat dibedakan menjadi :
a.       Komunikasi ke atas, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan untuk
memperoleh informasi masalah tugas yang akan dilakukan dapat juga berupa laporan, pendapat atau saran.
b.      Komunikasi ke bawah, yaitu komunikasi yang dilakukan dari pimpinan kepada bawahannya
atau dari manajemen puncak ke manajemen menengah kemudian ke manajemen bawah, informasi yang diberikan berupa perintah, petunjuk, teguran atau pujian dalam menjalankan tugas
c.       Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi yang berlangsung antara pegawai yang mempunyai
tugas , wewenang dan tanggung jawab yang sama dan sederajat. Misalnya, pembicaraan antara sesame pegawai administrasi, pembicaraan antara guru dan guru
d.      Komunikasi Diagonal,yaitu komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat
kedudukan, tugas, dan fungsi berbeda dan tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak lain. Misalnya, pembicaraan antara kepala bagian personalia dengan kepala bagian keuangan
e.       Komunikasi satu arah, disebut juga komunikasi monologis yaitu komunikasi yang hanya berlangsung satu arah, yaitu dari komunikator sendiri yang tidak memberikan kesempatan kepada orang lain (komunikan) untuk berbicara atau menyampaikan reaksi. Jenis komunikasi satu arah hanya menekankan penyampaian pesan untuk diketahui, dipahami dan dilaksankan oleh komunikan. Komunikasi ini sangat biasa berlangsung dalam suatu birokrasi, baik pemerintah maupun swasta, antara seorang pejabat yang memiliki wewenang tinggi kepada bawahannya, komunikasi jenis ini juga dapat berlangsung antara bawahan dan atasan
Keuntungan komunikasi satu arah:
1) Berlangsung top down, cepat dan efisien
2) Dalam hal-hal tertentu kemungkinan dapat memberikan kepuasan tersendiri dari pihak
    komunikator, karena pihak komunikan tidak ada kesempatan untuk memberikan reaksi
3)   Dapat menjaga kewibawaan pimpinan, karena pihak penerima berita (bawahan) tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai terhadap kesalahan-kesalahan serta kelemahan pimpinan.
Kelemahan komunikasi satu arah:
1)      Tidak memberikan kepuasan bagi penerima berita, dan penerima berita dibiarkan dalam
keadaaan tidak jelas karena tidak ada kesempatan untuk bereaksi.
2)      Memberikan kesan kepada pemimpin yang bersifat otoriter
3)      Dapat menimbulkan kesalahpahaman, ketidakjelasan, sehingga menimbulkan ketegangan.

f.       Komunikasi dua arah,disebut juga dengan komunikasi dialogis yaitu komunikasi yang berlangsung  dari dua arah dimana komunikator memberikan informasi kepada komunikan. Komunikan diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan atau feedback sehingga terdapat saling pengertian antara kedua belah pihak. Dalam komunikasi ini, komunikator dapat menilai apakah komunikan memperhatikan, mendengarkan, memahami, menyetujui atau menolak pesan atau informasi yang disampaikan.
Keuntungan komunikasi dua arah :
1) Ada kejelasan antara kedua belah pihak sehingga merasa puas
2) Semua informasi dapat diterima dengan lebih jelas, akurat dan tepat karena segala
  sesuatunya dapat dimintakan penjelasan
3) Kesalahpahaman dapat dihindari
4) Dapat menimbulkan suasana kerja yang penuh keakraban, kekeluargaan dan demokratis
Kelemahan komunikasi dua arah:
1)   Informasi disampaikan secara lambat, tidak efesien.
2)   Memberikan kesempatan kepada pihak penerima berita (komunikan) bersikap menyerang
    kepada komunikator (pimpinan) yang akan menimbulkan suasana kerja yang tidak sehat
3)      Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya
dengan persoalan yang sebenarnya
4)      Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat dan tepat sehingga akan memperngaruhi
kewibawaan pemimpin.
5)      Umpan balik yang disampaikan kepada komunikan sangat sulit diukur kebenarannya.

9. Menurut Jaringan Kerjanya
a. Jaringan kerja rantai
Disebut juga kerja rantai karena berbentuk rantai atau saluran informasi melalui
jaringan/rantai komando, melalui saluran hierarki organisasi. Dengan demikian dalam jaringan kerja rantai saluran informasi mengikuti pola komunikasi formal.
b. Jaringan kerja lingkaran
Disebut jaringan kerja lingkaran karena saluran komunikasi melalui saluran yang berbentuk
seperti lingkaran. Jaringan kerja lingkaran merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
 Saluran komunikasi lebih singkat atau lebih pendek

c. Jaringan kerja roda/bintang
Saluran yang dilalui jaringan kerja roda/bintang sangat pendek. Dalam hal ini komunikasi
hanya melalui satu sentral saja

d. Jaringan saluran total
Jenis hubungan ini melihat jumlah hubungan yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain, atau jumlah hubungan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan para bawahannya. Sehubungan daengan hal tersebut, yang dipersiapkan dan ditingkatkan dalam proses adaptasi ini adalah bahwa penggunaan computer membawa serta metode baru dalam pencatatan dan penyampian informasi, yang memperngaruhi cara bagaimana informasi dikumpulkan, dikelola, dihasilkan dan didistribusikan kepada yang membutuhkannya
Materi KOMUNIKASI Materi KOMUNIKASI Reviewed by Lilis Mardiana on April 27, 2017 Rating: 5
loading...
Powered by Blogger.