Corak Kehidupan Masyarakat Pra-aksara
Arti
penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman pra-aksara
pertama-tama adalah kesadaran akan asal usul manusia. Tumbuhan memiliki
akar. Semakin tinggi tumbuhan itu, semakin dalam pula akarnya menghunjam
ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau
bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin
berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula
kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan terhadap
tradisi. Jika tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya
akan mudah terombang-ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat,
sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang
gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh
budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.Berikut rincian ringkas mengenai corak kehidupan masyarakat pra-aksara
Jenis Alat
Paleolitikum
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan karena hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup saja dan hanya memanfaatkan bahan-bahan yang di sediakan oleh alam sekitarnya Contoh alat-alat tersebut adalah:
1. Kapak Genggam
2. Kapak Perimbas
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
4. Flake
Mesolitikum
Manusia purba pada masa ini alatnya lebih halus daripada zaman paleolitikum. Namun jenis alat masih sama seperti pada masa paleolitikum alat tersebut di antaranya adalah
1. Kapak Genggam
2. Kapak Perimbas
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
4. Flake
Neolitikum
Peralatan di zaman batu baru sendiri sudah di asah dengan halus. Contoh alatnya adalah
1. Kapak lonjong
2. Kapak persegi
3. Kapak bahu
4. Beliung persegi
Megalitikum
Alat alat yang digunakan pada zaman ini adalah
1. Menhir
2. Punden berundak-undak
3. Dolmen
4. Sarkofagus
5. Kubur batu
6. Waruga
Jenis Manusia
Paleolitikum
Berdasarkan penemuan fosil manusia purba, jenis manusia purba hidup pada zaman Paleolitikum adalah Meganthropus paleojavanicus,Pithecanthropus Mojokertensis, Pithhecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, dan Homo Soloensis.
Mesolitikum
Jenis manusia pada zaman ini adalah
1. Papua Melanesoide
2. Suku Papua
3. Suku Sakai (siak)
Neolitikum
Homo Sapien dengan ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas)
Megalitikum
1.suku dayak golongan ras proto melayu
2. bangsa deuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambilmembawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah jawa, bali,
Ciri Masyarakat
Paleolitikum
1. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
2. Berburu dan mengumpulkan makanan (Food Gathering)
3. Menangkap ikan
4. Pembuatan alat-alat yang masih sangat kasar dan sederhana
Mesolitikum
1. sudah tidak lagi nomaden atau menetap di gua, maupun di pantai.
2. sudah mengumpulkan makanan dan bercocok tanam.
3.sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah.
4. Terdapatnya kjokkenmoddinger
Neolitikum
1. manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal bersama dalam kampung.
2. Memiliki kemampuan bercocok tanam dan berternak
3. sudah mengenal api
Megalitikum
1. menghasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar
2. Populasi penduduk meningkat
3. Mereka hidup bergotong royong
Sistem kepercayaan
Paleolitikum
1.Kepercayaan pada saat itu masyarakat sudah mengenal kepercayaan pada tingkat awal. Mereka yakin bahwa ada hubungan antara orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup ( Animisme)
2.Adanya penggunaan alat-alat berburu dari alam menimbulkan kepercayaan akan adanya kekuatan alam yang dianggap telah membantu keberhasilan berburu. ( dinamisme)
3.ditemukan antara lain lukisan kadal di Pulau Seram yang menunjujan adanya kepercayaan Totemisme
4.Adanya keperayaan Pantaisme
Mesolitikum
Sama halnya pada zaman paleolitikum yaitu terdapat kepercayaan
1. Animisme
2. Dinamisme
3. Totemisme
4. Pantaisme
Neolitikum
Sama halnya pada zaman paleolitikum yaitu terdapat kepercayaan
1. Animisme
2. Dinamisme
3. Totemisme
4. Pantaisme
Megalitikum
Sama halnya pada zaman paleolitikum yaitu terdapat kepercayaan
1. Animisme
2. Dinamisme
3. Totemisme
4. Pantaisme
pola hunian manusia purba yang memperlihatkan dua karakter khas hunian purba yaitu, (1) kedekatan dengan sumber air dan (2) kehidupan di alam terbuka. Pola hunian itu dapat dilihat dari letak geografs situs-situs serta kondisi lingkungannya. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan contohcontoh dari adanya kecenderungan manusia purba menghuni Pantai, sungai, ataupun danau. Berikut alasannya
Jika di pantai
*sumber makanan melimpah. (ikan dan kerang)
*Di pantai biasanya banyak goa-goa yang bisa dimanfaatkan sebagai tempa tinggal.
*Jauh dari binatang (darat) yang buas.
Jika di sungai atau danau
1. Air adalah salah satu sumber / penunjang utama kehidupan. Air merupakan kebutuhan pokok
sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal
2. Karena air merupakan kebutuhan pokok, sehingga banyak juga tumbuhan dan hewan yg terdapat disekitar pantai yg dapat dimanfaatkan oleh manusia purba
3. Terdapat goa yg dpt digunakan sebagai tempat tinggal
4. Sumber makanan berlimpah
5. Banyak bangkai tulang yg dpat digunakan sebagai senjata
Bukti Peninggalan
Ditemukannya kulit kerang dan siput (kjokkenmoddinger) di samping tulang – tulang manusia praaksara
Zaman Pra-Aksara : Corak Kehidupan Masyarakat Pra-aksara
Reviewed by Lilis Mardiana
on
April 23, 2017
Rating: