Simulasi digital : Presentasi Video


A. Pengertian Presentasi Video


Presentasi video merupakan suatu video utk mengomunikasikan gagasan, ide atau rencana, yang bertujuan untuk memperkenalkan product yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan melanjutkan atau memotong gambar & menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh.

Proses pengambilan gambar memerlukan sebuah alat seperti camera digital, camera handphone atau software seperti sceencast-o-matic, dll.

1. Fungsi Presentasi Video

Presentasi video berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mengomunikasikan rencana dan ide melalui penyajian satu buah product yang sudah dihasilkan. Selain itu, fungsi presentasi video adalah Sebagai alat untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep, presentasi video harus menyampaikan keunggulan gagasan atau ide yang dapat di sampaikan. Rencana atau ide adalah upaya untuk mengatasi masalah yg dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Konsep atau gagasan ialah hasil pemikiran yabg lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah merupakan kesenjangan antara bukti dan cita-cita. Disini dibutuhkan pelatihan secara khusus untuk mengidentifikasi masalah. Mampu mengidentifikasi masalah adalah setengah langkah untuk selanjutnya menemukan solusi sbg satu langkah berikutnya.

Konsep atau ide pada presentasi video akan dan lebih keren jika menggunakan gagasan yang original, benar, akurat dan tentunya berguna. Original, artinya konsep atau ide bukan hasil pemikiran orang lain, berarti harus hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi atau menjiplak hasil karya orang lain. Tak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dgn norma atau aturan. Berguna, artinya jadi solusi bagi banyak orang.

Berdasarkan maksud pembuatannya, video bisa diperuntukan :

1. Narasi
Video yang bertujuan untuk menjelaskan narasi.

2. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam suatu kejadian atau sejarah dalam kehidupan nyata.

3. Informasi
Video yang bertujuan menjelaskan suatu informasi.

4. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran supaya mudah dupahamai, diserap dan mampu dimainkan ulang.

5. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan rencana atau gagasan.

2. Tahap-Tahap Memproduksi Video


Dalam memproduksi video, biasanya dibentuk sebuat tim yang masing-masing kru-nya mempunyai tugas yang tersendiri.
Berikut kru-kru yang bertugas beserta tugas-tugasnya :
·            Produser, merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk memimpin dan mengarahkan secara keseluruhan.
·            Sutradara, yaitu seseorang yang memimpin selama proses pembuatan video/film/iklan.
·            Script Writer, ialah seseorang yang bertugas untuk membuat ide cerita.
·            Penulis Skenario, seseorang yang menerjemahkan ide cerita ke dalam bahasa visual gambar atau skenario.
·            Casting, bertugas untuk mencari dan memilih para tokoh/pemain yang sesuai dengan ide cerita dalam proses produksi.
·            Costume Designer, bertugas membuat atau memilih kostum yang sesuai dengan suasana cerita dan latar dalam proses produksi.
·            Make up Artist, mempunyai tugas untuk mengatur make up/riasan yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
·            Kameramen, orang yang bertugas mengambil gambar atau mengoperasikan kamera saat diadakan pengambilan gambar/shooting.
·            Tata Artistik (Artistic Director), bertugas membuat atau mengatur latar dan setting yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
·            Lighting, orang yang bertugas mengatur pencahayan dalam pembuatan video/film/iklan.
·            Kliper, mempunyai tugas untuk memberi tanda pengambilan shot dalam proses produksi.
·            Pencatat Adegan, ia bertugas untuk mencatat adegan atau shot yang diambil serta kostum yang dipakai dalam produksi film.
·            Editor, ia adalah orang yang bertugas melakukan editing untuk hasil pengambilan gambar dalam proses produksi.
·            Tata Suara (Sound Recorder), bertugas membuat/memilih/merekam suara dan efek-efek suara yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.
·            Tata Musik, bertugas membuat/memilih musik yang sesuai dengan suasana cerita dalam pembuatan video/film/iklan.
Setelah mengetahui siapa saja kru-kru yang bertugas beserta tugasnya, sekarang dijabarkan sedikit mengenai tahap-tahap memproduksi video.

Berikut tahapan-tahapannya :
1. Tahap Pra-Produksi, terdiri dari :
·            Scripting merupakan ide awal yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan video/film/iklan. Dalam tahap ini dilakukan penulisan naskah/skenario.
·            Planning merupakan tahapan perencanaan. Hal ini meliputi perencanaan pengambilan gambar, setting tempat, mencari atau meng-casting calon tokoh/pemeran, mengurus perizinan, menentukan staf dan kru produksi, merencanakan properti apa saja yang akan digunakan, anggaran biaya, dan hal-hal lain yang patut untuk direncanakan.
·            Development of Concept, dalam tahap ini masing-masing kru sebisa mungkin untuk mengembangkan ide yang telah di dapat dalam pembuatan script sebagai konsep dalam pembuatan video/film/iklan tersebut.
 2. Tahap Produksi, meliputi :
·            Shooting => pengambilan gambar
·            Acting => masing-masing tokoh memerankan bagiannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat.
·            Creating Animation => hal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan sentuhan animasi dalam video/film/iklan kita nanti.
·            Record Sound => pada proses ini kita merekam suara dari tokoh/pemeran dalam vodeo/film/iklan yang kita buat.
·            Create Text/Graphic => haal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan tulisan atau gambar dalam video/film/iklan yang kita buat.
 3. Tahap Pasca Produksi, antara lain :
·            Compositing yaitu menggabungkan semua elemen ke dalam satu media
·            Menambahkan efek khusus
·            Mengimport materi sumber
·            Assamble/edit, menyunting materi sesuai dengan naskah yang ada
·            Menghasilkan output, reproduksi dan distribusi
Tambahan :
- Scene merupakan gabungan shot dalam suatu lokasi pada waktu yang sama
- Sequence merupakan sejumlah shot yang membentuk alur cerita
- Cahaya/pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu cahaya natural (alami) dan cahaya artficial (buatan)
- Down Angle : menhasilkan bayangan yang jatuh ke arah tubuh
- Up Angle : menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini, subyek akan kelihatan powerfull dan gagah

- Tujuan Penataan Cahaya :
   *Secara Teknis :
     1. Memperoleh dasar cahaya
     2. Menghasilakn contrast ratio yang tepat
     3. Mengatur suhu warna yang tepat agar tampak alamiah
   *Secara Artistik :
     1. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek
     2. Menciptakan ilusi dari suatu realitas
     3. Menciptakan kesan atau suasana tertentu
     4. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan
- Tiga Point Penting dalam Pencahayaan :
   1. Key Light : pencahayaan utama pada sudut 45 derajat di atas subyek
   2. Fill Light : pencahayaan pengisi, ini berguna untuk menghilangkan bayangan subyek
   3. Back Light : pencahayaan dari arah belakang subyek, ini untuk memberikan dimensi agar subyek tidak menyatu dengan latar belakang
3. Teknik Pengambilan Gambar Video

Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. Salah satunya adalah dengan mengetahui teknik shot itu sendiri dalam video. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik shot yang biasa dipakai dalam membuat sebuah video/film.
Pengetahuan mengenai teknik pengambilan gambar ini sebenarnya untuk menentukan bagaimana shot itu akan dibuat, serta kesan yang timbul didalamnya. Untuk membedakan antara satu shot dengan shot yang lainnya, teknik pengambilan gambar ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu dilihat dari Sudut Pengambilan Gambar, dan Ukuran Gambar yang akan dijelaskan pada penjelasan dibawah.
A.      Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)
1.         Frog Eye Teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan obyek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan obyek. Dengan teknik ini dihasilkan satu pemandangan objek yang sangat besar. Biasanya terjadi distorsi perspektif berupa pengecilan ukuran subyek, sehingga menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, dan kekokohan.
2.         Low Angle Sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan objek jadi membesar.
3.         Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan obyek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek. Sering disebut dengan normal shot.
4.         High Angle Sudut pengambilan dari atas obyek sehingga kesan obyek jadi mengecil. Selain itu teknik pengambilan gambar ini mempunyai kesan dramatis, yakni kesan kerdil.
5.         Bird Eye Teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera di atas ketinggian obyek yang direkam. Hasil perekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah demikian kecil.
6.         Slanted Jenis shot ini merupakan perekaman dengan sudut tidak frontal dari depan atau frontal dari samping obyek, melainkan dari sudut 45‘ dari objek, sehingga obyek yang lain ikut masuk kedalam bingkai rekam.
7.         Over Shoulder Shot ini merupakan versi close-up dari slanted shot sehingga seakan-akan objek lain di-shot dari bahu obyek utama.
B.      Ukuran Gambar
Setelah dilihat dari aspek Sudut Pengambilan Gambar, berikutnya adalah ukuran gambar. Ukuran gambar ini tentunya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, sekaligus menunjukkan tingkat emosi, situasi, dan kondisi dari objek gambar. Beberapa jenis teknik pengambilan gambar berdasarkan ukuran gambar antara lain:
1.         Extreme Close Up (ECU) Pengambilan gambar sangat dekat sekali, sampai pori-pori kulit pun terlihat. Memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas.
2.         Big Close Up (BCU) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dagu obyek. Menonjolkan obyek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.
3.         Close Up (CU) Pengambilan gambar dari tepat atas kepala sampai bawah leher. Untuk memberi gambaran obyek secara jelas.
4.         Medium Close Up (MCU) Ukuran gambar sebatas kepala hingga dada. Untuk menegaskan profile seseorang.
5.         Medium Shot (MS) Ukuran gambar sebatas dri kepala hingga pinggang. Bertujuan untuk memperlihatkan sosok seseorang.
6.         Full Shot (FS) Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki. Memperlihatkan obyek secara keseluruhan.
7.         Long Shot (LS) Pengambilan gambar melebihi full shot. Menunjukan obyek dengan latar belakangnya.
8.         One Shot (1S) Pengambilan gambar satu obyek. Memperlihatkan seseorang dalam in frame.
9.         Two Shot (2S) Pengambilan gambar dua obyek. Biasanya memperlihatkan adegan dua orang sedang bercakap.
10.     Group Shot (GS) Pengambilan gambar sekelompok orang. Misalnya ada adegan pasukan sedang berbaris atau lainnya.

4.        Editing Video

  Pengertian Editing Video dan Fungsinya - Editing  video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah. Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.
 a. Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing  dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.
b. Pemotongan
Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil  potongan video yang lebih baik.
c. Penggabungan
d. Penyisipan
e. Pengaturan Transisi
Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga   
kontinyuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat.

Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.
a.         Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan  ke adegan
yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk:
1.                                                                                    menyatakan kesinambungan cerita;
2.                                                                                    menggambarkan detail objek;
3.                                                                                    menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat.
b.        Dissolve
Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur – angsur
terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:
1.         menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih;
2.         menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan.
c.         WIPE
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambarberikutnya
dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe
digunakan untuk:
1.         menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour;
2.         memberikan kesan retro.
d.        FADE/Fading
Fading berfungsi   sebagai transisi   yang    menggantikan    gambar    dari    gelap
perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fade in) atau dari gambar berubah secara
berangsur-angsur menjadi gelap (fade out). Fade berfungsi untuk:
1.         sebagai awal dari sebuah adegan;
2.         membedakan perubahan waktu.
6. Pemaduan Suara
7. Rendering
    Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.

1. Fungsi Editing Video
Editing video merupakan proses menyusun dan menata video shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru. Pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pascaproduksi, seperti, gambar, penyatuan gambar, dan pemotongan pengisian gambar, colour  correction, sound mixing, dan capture video.
2. Fungsi Sound
Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound efek, dan sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).
3. Fungsi Image Editing
Merupakan penunjang elemen grafis untuk    keperluan editing video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi.
4. Fungsi Animasi dan Visual Effect
Merupakan bagian video berupa animasi atau visual effect.
5. Fungsi Distribusi
Produk video yang telah dibuat mungkin selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang merupakan target komunikasi dari produk video tersebut. Setelah proses editing video menghasilkan format file tertentu, file ini kemudian dapat diproses lanjut dalam usaha pembuatan vcd/dvd agar kelak dapat digandakan atau didistribusikan secara lebih luas.

Sumber :
Simulasi digital : Presentasi Video Simulasi digital : Presentasi Video Reviewed by Lilis Mardiana on May 23, 2017 Rating: 5

1 comment:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

loading...
Powered by Blogger.