PERLAWANAN BANTEN
Latar
belakang :
Banten memiliki posisi uang yang
strategis sebagai bandar perdagangan internasional. Oleh karena itu sejak
semula belanda ingin menguasai Banten, tetapi tidak pernah berhasil. Akhirnya VOC
membangun bandar di batavia pada tahun 1619. Terjadi persaingan antara Banten
dan batavia memperebutkan posisi sebagai bandar perdagangan internasional.
SULTAN
AGENG TIRTAYASA VS VOC
Pada tahun 1651 Sultan Ageng Tirtayasa
naik tahta di kesultanan Banten. Ia berusaha memulihkan posisi Banten sebagai
bandar perdagangan imternasional dan sekaligus menandingi perkembangan di
batavia,dengan cara mengundang para pedagang eropa,mengembangkan hubungan
dagang dengan negara negara asia. Perkembangan di Banten ternyata sangat tidak
di senangi oleh VOC, oleh karena itu VOC sering melakukan Blokade. Yaitu jung
jung china dan kapal kapal dari maluku di larang meneruskan perjalanan menuju Banten
sebagai balasan sultan agung juga mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu
kapal kapal dagang VOC dan menimbulkan gangguan di batavia. Akibatnya hubungan
antara Banten dan batvia semakin memburuk dan dari kedua belah pihak saling melakukan balasan dendam.
Kejadiannya
:
Pada tahun 1671 Sultan Ageng Tirtayasa
mengangkat sultan haji sebagai raja pembantu yang bertanggung jawab urusan
dalam negeri,dan Sultan Ageng Tirtayasa bertanggung jawab urusan luar negeri
yang di bantu oleh pangeran Arya Purbaya. Pemisahan urusan pemerintahan di
ketahui oleh W.Caeff,ia kemudian menghasut sultan haji agar urusan pemerintahan
tidak di pisah dan jangan sampai kekuasaan jatuh ke tangan arya purbaya karena
hasutan VOC ini sultan haji mencurigai ayah dan saudaranya.tanpa berfikir
panjang sultan haji langsung membentuk persekongkolan dengan VOC untuk merubah
tahta kesultanan Banten.
Adapun perjanjian antara VOC dengan
sultan haji antara lain,
1. Banten
harus menyerahkan cirebon kepada VOC.
2. Monopoli
lada di Banten di pegang oleh VOC dan harus menyingkirkan para pedagang persia,india,dan china.
3. Banten
harus membayar Rp.600.000 ringgit apabila ingkar janji.
4. Pasukan
Banten yang menguasai daerah pantai dan pedalaman priangan segera di tarik
kembali.
Pada tahun 1681 VOC atas nama sultan
haji berhasil merebut kesultanan Banten. Kemudian sultan haji menjadi sultan Banten
yang berkedudukan di istana surosowan. Sultan Ageng berusaha merebut kembali
kesultanan Banten. Pada tahun 1682,pasukan Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
mengepung istana surosowan. Sultan haji terdesak dan segera meminta bantuan
tentara VOC. Pasukan Sultan Ageng dapat didesak mundur dan Sultan Ageng bersama
arya purbaya meloloskan diri ke hutan lebak. Tentara VOC terus memburunya
barulah pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan di lawan
di batavia sampai meninggal pada tahun 1692.
Cerita Singkat Perlawanan Kerajaan Banten Terhadap VOC
Reviewed by Lilis Mardiana
on
October 28, 2017
Rating:
No comments:
Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!