RELATIONSHIP
Hanya berbicara tentang cinta. Temukan cintamu terhadap apapun itu. Karena takdir baik hanya untuk hati yang baik. Dan hati yang baik tercipta karena terselimuti dengan kehangatan cinta.
.
.
.
Part 10 : Bersama yang Tercinta
.
.
.
.
.
.
Pagi ini terasa lebih cerah untuk Keluarga Pinus karena Ayah sudah berada di tengah tengah mereka. Bisa dibilang, sebutan Keluarga Pinus berasal dari orang orang yang melihat betapa harmonisnya keluarga ini. Hingga akhirnya Ayah menghilang dan kemudian tak ada lagi orang yang menyebut keluarga Mayu dengan sebutan Keluarga Pinus.
Namun sekarang, keharmonisan itu kembali memancar. Bahkan karena sangat menyejukan mata, Gadispun terheran kenapa keluarga ini tidak seperti keluarga lainnya. Di keluarga ini semua tampak bahagia dan harmonis. Entah mengapa keluarga ini sangatlah unik di mata Gadis.
Dan saat ini mereka berempat sedang memakan sarapan yang sudah di buat oleh Ibu. Di tengah acara makan itu, Mayu bertanya dimana saja Ayahnya selama ini? Apakah ia sudah berkunjung di banyak tempat?
Ayah pun meminta waktu untuk menyelesaikan sarapannya sebelum cerita panjang. Mendengar permintaan Ayah, Ibu pun tersenyum geli melihatnya. Dalam hati ia masih tak menyangka akan keberadaan Ayah Mayu yang duduk di sebelahnya sekarang. Ya, ia masih Ayah Mayu, pria yang dikenalnya yang begitu sangat menggemaskan.
-
-
-
Ayah POV
-
Setelah aku selesai makan, baru lah aku menceritakan kisah hidupku selama 11 tahun ini.
Tentu saja, aku tidak bisa bercerita secara terus terang. Sebenarnya Aku memang bukan Ayah yang patut untuk di maafkan tapi Kedua wanita yang ku miliki ini sungguhlah berjiwa besar.
"Begini ceritanya, Ayah tuh pergi ke Amerika, jadi Ayah mencari objek yang paling berkesan disana yaitu di Los Ghost. Tapi selama 11 tahun ini Ayah tidak tinggal di Amerika, disana Ayah cuma satu minggu. Ayah memutuskan pulang ke Indonesia tetapi sesampainya di Indonesia, atasan Ayah tak menghargai kerja keras Ayah selama meliput di Amerika. Dan benar saja travel ke Amerika itu hanya alasan semata untuk memecat Ayah.
"Lalu kenapa Ayah tidak kembali ke Rumah?" Tanya Mayu kepadaku dengan nada yang menyudutkanku
"Ayah saat itu sedang berada di titik terbawah, Ayah telalu malu untuk pulang kerumah, Ayah lebih memilih mempertahankan karir yang malah menjatuhkan Ayah. Untungnya Ayah masih memiliki teman yang baik. Dia yang selalu membantu Ayah dan selama ini Ayah bersembunyi di Bogar."
Dan di Bogar itu lah aku menjadi orang yang bekerja serabutan. Aku melakukan apapun untuk bertahan hidup. Ingin rasanya kembali ke rumah, tapi pada saat itu aku berfikir, jika aku di posisi Ibu Mayu aku tidak akan pernah memaafkan suami yang seperti diriku ini, itu alasanku tak kembali.
"Seharusnya Ayah tidak bersembunyi seperti itu. Taukah Ayah, ibu sangat mengkhawatirkan Ayah hingga ibu mengidap penyakit Zeuronisks. Penyakit itu adalah bentuk penolakan tubuhnya akan kenangan buruk yang selama ini di derita. Jadi otaknya merespon dengan memudarkan ingatan buruk itu secara perlahan. Ibu akan melupakan semua ingatannya secara perlahan. Bahkan itu akan berpengaruh secara fisik yang membuat kinerja jantung ibu semakin melemah." Ucap Mayu menacap tepat sasaran yang di tujukan kepadaku.
Dan benar saja, aku kembali membuat keputusan yang salah. Ketidakhadiran diriku disisinya malah semakin membuatnya hancur.
-
Ayah POV End
Mendengarnya Ayah sedikit terkejut sambil menatap ibu, tentu saja ia semakin merasa bersalah telah meninggalkan ibu. Ibu menangkap ekspresi itu, dan untuk menenangkan suasana ibu menyakinkan jika dirinya rutin meminum obatnya, ia akan baik baik saja.
Tentu saja, ucapan ibu hanya angin lalu bagi Ayah, Mayu, dan Gadis. Sebuah penyakit tidak bisa di anggap seremeh itu apalagi jika sudah menyakut nyawa. Makanya Ayah berinisiatif untuk mengajak ibu pergi ke sebuah rumah sakit di Jakartarub dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di sana.
Hal itu pun di setujui oleh Mayu dan Gadis. Ibu merasa tersentuh karena semua orang menghawatirkan dirinya. Anak satu satunya yang selalu membuatnya bertahan untuk hidup. Seorang laki laki yang sangat mencintai dirinya. Dan satu gadis kecil yang selalu menganggapnya sebagai ibunya sendiri. Ketiganya sangat berharga untuk ibu dan menjadi semangat ibu untuk kembali sehat. Makanya ibu mengiyakan akan ajakan Ayah itu, dan akan segera bersiap.
Sebenarnya dulu ibu memang sempat tidak memperdulikan kesehatannya, hingga di dua tahun terakhir ini ia baru mengetahui jika ia mengidap penyakit Zeuronisks. Ia sempat berpikir terlalu pendek hingga ia mengira bahwa penyakitnya ini adalah jalan untuk lebih cepat bertemu Ayah Mayu di surga, karena sebelumnya Ibu mengira jika Ayah Mayu sudah tiada. Tapi nyatanya ia adalah seorang ibu yang memiliki seorang anak. Makanya ia harus hidup lebih lama untuk mebesarkan anaknya. Ibu memutuskan untuk menyetabilkan penyakitnya dengan meminum beberapa obat resep dokter.
-
-
-
Tibalah saatnya Ayah dan Ibu harus pergi ke Jakartarub. Mayu dan Gadis mengantar keduanya hingga keluar pintu, bahkan menunggu hingga mereka tak terlihat lagi. Dan pada saat itulah Mayu baru sadar kalau ia juga harus pergi untuk melakukan Interview pekerjaan. Segera ia berlari ke kamarnya dan mempersiapkan diri.
Dan tentu saja Gadis yang merasa tidak punya urusan, dia pergi mengikuti Mayu. Melihat Mayu yang keteteran mempersiapkan diri, membuat Gadis menawarkan diri untuk menemaninya pergi ke kantor itu nanti. Tapi hal itu di tolak Mayu, karena ia akan pergi dengan Edo.
Baru juga di bicarakan, tiba tiba ada ketukan di pintu luar yang kemungkinan besar adalah Edo yang mau menjemput Mayu. Karena Mayu yang masih sibuk menata riasannya, ia menyuruh Gadis untuk membukakan pintu. Dan Gadispun menurut dengan perintah Mayu itu.
Ceklek......
-
-
-
........
"Bunga?" Ucap Edo sangat terkejut bahkan tanpa sadar ia menjatuhkan kunci motor yang sedari tadi di pegangnya.
"Bunga? Siapa? Oh perkenalkan Aku Gadis, temannya Kak Mayu." Ucap Gadis sembari membuka kan pintu agar Edo masuk.
Tapi tak di sangka, saat Edo mulai melangkahkan kakinya, ia malah memeluk Gadis. Di perlakukan seperti itu tentu saja Gadis mulai memberontak dengan mendorong Edo. Tapi pelukan Edo terlalu kuat bahkan ia terdengar menangis sambil memeluk Gadis.
Karena otak dan pikirannya beradu membuat Gadis tidak berbuat apa apa lagi. Entah mengapa nalurinya menggerakan tangannya untuk membalas pelukan Edo dan memberikan ketenangan. Tanpa keduanya sadari, Mayu memperhatikan keduannya dari belakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Relationship Part 10
Reviewed by Lilis Mardiana
on
January 04, 2020
Rating:
No comments:
Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!