Relationship Part 13

RELATIONSHIP

Hanya berbicara tentang cinta. Temukan cintamu terhadap apapun itu. Karena takdir baik hanya untuk hati yang baik. Dan hati yang baik tercipta karena terselimuti dengan kehangatan cinta.
.
.
.

Part 13 : Dimensi yang Berbatas

.
.
.
.
.

Mungkin ini adalah kebaikan dari Tuhan, dimana aku diberi kehidupan kedua. Kenapa aku harus kembali ke kehidupanku yang pertama jika aku tidak bahagia.

Atau ada alasan lain?

-

Bunga masih menatap tidak percaya dengan apa yang dia alami sekarang. Barulah ada sebuah ketukan pintu yang membuyarkan lamunannya. Pikirannya terlalu rumit memikirkan apa yang sebenarnya terjadi sekarang.

Dan yang datang adalah Mayu, dia datang dengan berderai air mata yang mengalir di pipinya. Dia langsung memeluk Gadis yang hanya menatapnya bingung. Tentu saja, Gadis bingung bagaimana harus bersikap dihadapan Mayu.

Disisi lain dia tidak enak dengan Mayu, karena dia tahu Mayu sangatlah menyukai Edo tapi Edo malah menyukai dirinya yang ternyata adalah Bunga. Dan pikirannya hanya dipenuhi dengan pertanyaan kenapa semua terjadi seperti ini.

Merasa tahu dengan apa yang Gadis pikirkan, Mayu meminta Gadis untuk tak berkata apa apa. Dia hanya meminta Gadis untuk menjaga diri baik baik sehingga tidak terbaring lagi di rumah sakit seperti ini.

"Aku tahu kamu adalah Bunga, jadi aku harap kamu tetap menjadi Bunga yang mewarnai kehidupan Edo. Edo sangatlah mencintai Bunga. Bahkan Edo tak akan membiarkanku mecela Bunga Sendikitpun."

"Entah kamu Gadis atau Bunga, kita masih bisa berteman. Lekaslah sadar dan hidup selayaknya manusia normal. Aku ingin sekali mendengar Gadis yang berjalan diiringi suara langkah kaki dan tidak melayang seperti ini."

"Aku hanya pecaya kalau kamu adalah wanita yang baik, makanya kamu dicintai semua orang disini. Segeralah kembali, dan bersama orang yang sangat pedulu dengan mu. Aku tak ingin melihat Edo gila seperti Ibuku dulu yang kehilangan orang di cintainya." Ucap Mayu dengan deraian air mata yang tak bisa ia hentikan.

Ia terlanjur menyayangi Gadis tak hanya sebagai teman, tapi sudah seperti adiknya sendiri. Ia mengucapkan semuanya dengan setulus hati. Ia mengucapkan semua yang ia rasakan. Ia mengucapkan semua yang mampu ia katakan. Ucapan itu juga mewakili perasaannya untuk mengiklaskan kebahagiaan Edo bersama Bunga.

-
-
-

Gadis POV
-

Entah mengapa mendengar perkataan Kak Mayu membuatku sangat tenang. Saat dia memeluku rasanya sangat hangat di saat tubuhku yang mulai ringan dan kehilangan beban. Aku hanya bisa membalas pelukannya dan berucap terima kasih karena selama ini dia sudah bersedia menjaganya.

Begitu pula untuk keluarga Kak Mayu yang senantiasa berbagi kehangatan keluarga untuk ku. Aku tak akan melupakan pancaran kebahagiaan dari Keluarga Pinus. Khususnya cinta Ibu yang sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri.

Aku harap kita bisa di pertemukan di kesempatan yang lebih awal. Dia memang wanita yang memiliki otak dangkal tapi kebaikannya sangatlah besar. Dia sungguh wanita yang hebat. Aku sangat yakin jika dia akan menemukan orang yang akan sangat mencintainya juga, karena itu adalah hak yang harus dia dapatkan.

Semua ingatanku ketika menjadi Bunga pun sudah kembali. Dan aku bersyukur bahwa kehidupan pertamaku tidaklah begitu menyedihkan. Aku ingat akan kebahagiaanku bersama kakek. Aku juga teringat kebersamaanku bersama Edo. Sungguh membahagiakan.

Di saat itulah aku melihat bayangan kakek di belakang Kak Mayu yang tersenyum kepadaku.

"Bunga, kakek harap kebahagiaan dan keberuntungan selalu menyertaimu. Kakek senang Bunga di takdirkan menjadi cucu kakek. Doakan saja kakek juga bahagia selalu disini. Bunga harus kembali bersama orang orang yang juga mencintai Bunga."

-
Gadis POV End

-
-
-

Dengan perlahan tubuh Gadis menjadi transparan dan lama kelamaan akan menghilang. Gadis pun tersenyum kepada kepada Mayu dan Mayu pun membalas senyum itu.

Mayu masih menggengam kedua tangan Gadis dengan seerat yang dia bisa. Dan Gadis pun sangat bahagia dengan perlakuan Mayu kepadanya. Tinggal hitungan detik lagi, Gadis sepenuhnya akan menghilang.

"Terima kasih, tunggu saja kita akan berjumpa kembali, karena aku suka di pertemukan denganmu." Ucap Gadis yang kemudian menghilang.

Tiba tiba mesin pendeteksi jantung berbunyi dan menandakan ada garis lurus di monitor. Tentu saja Mayu menangis histeris melihat itu. Edo yang ketakutan segera memanggil dokter. Mayu yang semakin histeris dalam tangisnya pun di seret keluar oleh Edo dan memberikan kemudahan bagi dokter untuk menyelamatkan Bunga.

Ketika dokter sedang berusaha menyelamatkan Bunga, Edo dan Mayu hanya bisa saling menguatkan. Tentu saja mereka berdua merasakan hal yang sama. Mereka bedua tidak menginginkan kepergian wanita itu. Mereka berharap semua keberuntungan masih memihak.
Karena tak tahan dengan semua kejadian hari ini yang sangat menggoncang batin nya, akhirnya Mayu pun pingsan.

Edo terkejut melihat Mayu yang pingsan. Ia berusaha membangunkan Mayu yang pingsan. Segera ia menggendong Mayu dan menyuruh dokter lain untuk menanganinya.
Edo terlalu lemah untuk menghadapi semua ini. Dan tak berselang lama, kedua orang tua Bunga datang. Keduanya datang dengan suasana hati yang cemas. Edo hanya bisa minta maaf karena tidak bisa menjaga Bunga dengan Baik.

Melihat Edo yang bersalah dengan keadaan Putrinya sekarang, Ibu Bunga memeluknya dan meyakinkan Edo kalau Edo tidak salah apa apa. Ini salah seorang ibu yang kurang memperhatikan putrinya. Ibu Bunga berterima kasih kepada Edo yang sudah berbagi kebahagiaan kepada putrinya.

"Semua akan baik baik saja, tak akan ada yang bisa memisahkan cinta kalian. Jikapun maut memisahkan itu tidak akan terjadi sekarang." Ucap Ibu Bunga yang masih menangis tersedu sedu mengingat betapa Edo yang sangat mencintai Putrinya.

Flashback
-

Setiap pulang kerja, Edo selalu menggantikan Ibu Bunga untuk menjaga Bunga. Bahkan ketika Edo mendapat libur pun Edo memaksa untuk terus bersama Bunga. Edo selalu menyakinkan ibu untuk menjaga kesehatannya juga, karena jika seorang ibu sehat maka anaknya juga akan sehat. Edo menyakinkan jika fisiknya lebih kuat daripada Ibu Bunga jadi tak masalah untuknya selalu menjaga Bunga.

Waktu berlalu seperti itu dan sampai sekarang. Terkadang Ibu Bunga tak sengaja melihat Edo yang tampak lelah dan namun tetap memilih menjaga Bunga hingga tertidur di samping Bunga. Ibu Bunga selalu memberikan bekal untuk Edo makan sebagai bentuk terima kasihnya.

Bahkan ada kalanya ketika ibu kembali menyalahkan diri sendiri akan kecelakaan Bunga, maka Edo senantiasa menyakinkan Ibu kalau ini semua sudah takdir Tuhan dan yang perlu di lakukan hanya berdoa untuk kebaikan Bunga.

-
Flashback End

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Relationship Part 13 Relationship Part 13 Reviewed by Lilis Mardiana on January 05, 2020 Rating: 5

No comments:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

loading...
Powered by Blogger.