Relationship Part 11

RELATIONSHIP

Hanya berbicara tentang cinta. Temukan cintamu terhadap apapun itu. Karena takdir baik hanya untuk hati yang baik. Dan hati yang baik tercipta karena terselimuti dengan kehangatan cinta.
.
.
.

Part 11 : Aku Hanyalah Extras

.
.
.
.
.

Mayu POV
-

"Siap. Semoga hari ini semua lancar." Ucapku ketika melihat pantulan diriku sendiri di cermin.

Aku pun mulai melangkahkan kakiku dan meninggalkan kamarku. Baru juga keluar dari kamar betapa terkejutnya aku melihat pemandangan yang sangat gila ini.

Bagaimana bisa Gadis dan Edo berpelukan?

Bukannya Gadis tau jika aku menyukai Edo?

Apa pantas dia merayu Edo yang baru di kenalnya dan berpelukan di depanku seperti ini?

Aku benar benar terkejut melihat ini. Segera ku menghampiri keduanya dan mereka melepaskan pelukannya. Aku sudah muak melihat mereka berdua. Mungkin ini adalah rasa cemburuku. Aku tak berpamitan kepada Gadis begitu pula dengan Edo yang tadi hendak menjemputku. Aku langsung saja berjalan dan segera pergi untuk menjauhi keduanya.

Aku terlalu pengecut untuk menegur mereka. Tentu saja aku bukan siapa siapa sehingga aku berhak cemburu seperti ini. Tapi aku sendiri juga tidak bisa mengendalikan perasaan ku ini. Semua pertanyaan terngiang ngiang di benak ku.

Kenapa mereka berpelukan?

Apa Edo mengenal Gadis sebelumnya?
Tapi mana mungkin Edo mengenal Gadis, dia adalah makhluk aneh yang tiba tiba muncul.

Haruskah aku cemburu dengan Gadis?
Tetapi Gadis harusnya tau perasaanku.

Tapi mengingat pelukan itu sungguh melukai perasaanku. Lebih menyakitkan lagi ketika aku berjalan semakin jauh dan tidak ada yang memperdulikan.

Kenapa mereka tidak mengejarku?

-
Mayu POV End

-
-
-

Ketika Mayu yang mulai berjalan melewati Gadis dan Edo, sontak membuat Gadis terkejut dan melepas pelukannya. Ia tentu sangat paham akan perasaan Mayu. Ia berusaha memanggil manggil Mayu tapi Mayu tetap terus berjalan pergi. Dan saat Gadis akan menyusulnya tangannya di tahan oleh Edo.

"Maafkan aku, aku terlalu terbawa emosi. Mungkin kita bisa menyusulnya naik motorku." Edo menawarkan diri mengajak Gadis untuk pergi bersamanya. Karena Gadis terlalu takut akan kesalahpahaman dirinya dengan Mayu, ia ingin segera menyelesaikan masalah ini makanya ia setuju dengan ajakan Edo.

Edopun segera mengambil kunci motornya yang sempat terjatuh dan menaiki motornya, begitu pula Gadis yang sudah duduk di jok belakangnya sambil menerima helm yang di tawarkan Edo.

Tanpa Gadis ketahui, Edo sempat mengirim teks chat kepada Mayu.

"Maaf, aku meminjam temanmu. Karena ku rasa dia adalah Bunga."

-
-
-

Di kantornya, Mayu mendapatkan pesan itu. Dan barulah ia menyadari jika Gadis itu memanglah Bunga. Keduanya sangatlah mirip. Walau Mayu belum pernah bertemu dengan Bunga secara langsung tapi ia pernah melihat foto foto Bunga di Hpnya Edo.

Mengetahui kebenaran itu membuat Mayu merasa tersambar petir di siang bolong. Ini terlalu rumit untuk di pikirkan.

Kenapa roh Bunga bisa mendatanginya?

Kenapa Jika dia hanyalah sesosok Roh tapi dia berwujud seperti Manusia?

Mana mungkin Bunga bisa membelah diri menjadi dua?
Yang satu terbaring di rumah sakit, yang satu bisa berjalan jalan di luar.

Tapi jika benar Gadis adalah Roh Bunga, aku tak pernah melihat Gadis melayang ataupun menembus dinding.

Hal hal seperti ini tak bisa di pikir dengan benar oleh otak Mayu yang dangkal. Di tengah kabut kemelut yang menyelimuti pikirannya, kebetulan saat itu namanya di panggil untuk melakukan interview.

Di dalam ruangan itu, Mayu hanya bisa tergugup. Semua kata kata yang telah di persiapkan hilang total. Di dalam pikirannya hanya terpikir akan kejadian pelukan tadi dan kenyataan bahwa Gadis adalah Bunga.

"Kamu serius mau kerja disini nggak sih!!!"
Ucapan yang penuh penekanan itu membuyarkan lamunannya. Ia dia tidak boleh menghancurkan masa depannya hanya karena masalah seperti ini. Ia kembali menguasai diri dan menjadi Mayu seperti biasanya.

Untunglah ia masih diberi kesempatan dan besok dia bisa bekerja. Tentu saja ia sangat bahagia dengan pekerjaan ini. Tapi secara bersamaan ia menangis. HRD mengira Mayu menangis karena terharu ia mendapatkan pekerjaan yang di inginkannya. Tapi tentu saja bukan itu alasan ia menangis.
Mayu mulai keluar dari ruangan. Ia menangis teringat akan Gadis yang membantunya untuk berhenti jadi traveler.

"Seharusnya aku yang memberi nasihat kepadamu karena aku 3 tahun lebih tua darimu. Tapi aku sangat setuju dengan perkataan mu, lalu apa yang harus ku lakukan?"

"Cari Pacar!" Jawab Gadis itu dengan senyum merekah dengan penuh kejailan.


Membantunya mencari pekerjaan.

"Cari aja di internet, banyak website yang membuka jasa info loker, begitupula di media sosial juga banyak. Ya walapun nanti ketrima atau nggaknya masih tergatung keberuntungan."


Menemaninya mencari lowongan pekerjaan.

"Jadi aku hanya menemanimu? Yah ku kira kita mau jalan jalan, makan makan, sama shopping."


Dan ingat akan janjinya kepada Gadis untuk membelikan sesuatu.

"Kau mana punya cukup uang untuk hidup seperti itu. Lebih baik kita segera berangkat dan aku akan segera mendapatkan kerja dan membelikan mu sesuatu dari gaji pertamaku. Ya, walau kita masih menunggu satu bulan lagi untuk mendapatkan gaji itu."

Ia bergegas lari untuk pergi menemui Gadis di Rumah Sakit. Pada dasarnya Mayu Masih orang yang sama. Seberapa kecewanya ia pada Ayahnya ia akan memaafkannya. Begitupula kepada Gadis. Mana mungkin hal sepele seperti itu bisa menghacurkan hubungan yang telah terbangun baik antara dirinya dengan Gadis. Dari Awal Edo memang bukan miliknya untuk apa di perselisihkan.

Di setiap langkahnya Mayu hanya mengingat kebaikan dan semua waktu yang selalu ia habiskan bersama Gadis. Karena cara mudah memaafkan orang adalah dengan mengingat kebaikan orang itu.

-
-
-

Di tempat lain Gadis terkejut kenapa dia di ajak Edo ke rumah sakit. Ia berusaha meminta penjelasan kepada Edo.
"Aku adalah seorang dokter dan ini tidak sesuai dengan apa yang aku pelajari selama ini. Aku tidak tahu kenapa kau bisa memisah dari tubuhmu dan roh ini membentuk tubuh sendiri. Kau adalah Bunga yang sekarang sedang terbaring kritis di Rumah Sakit ini. Besok adalah hari terakhir untuk Bunga yang asli. Bantuan oksigen akan di lepas besok, oksigen itu yang membuat Bunga masih hidup hingga sekarang. Aku adalah pria yang sangat mencintai Bunga. Aku berharap kedatanganmu ke sini memberikan keajaiban untuk kesadaran Bunga." Ucap Edo sambil terduduk setengah badan dengan lutut yang menompang tubuhnya bergetar, karena mengetahui kenyataan dalam hitungan jam saja orang yang sangat dicintainya akan pergi meninggalkannya.

Sebenarnya Edo bukanlah Pria yang cengeng. Hanya saja jika sudah menyangkut Bunga, ia akan menjadi lemah. Bunga adalah segalanya untuknya.

Tak tega melihat Edo yang kembali menangis, Gadispun berjongkok mensejajarkan diri dengan Edo. Ia menepuk nepuk punggung Edo dan menenangkannya. Dan lagi lagi hal itu terlihat oleh Mayu yang hanya berdiri menatap keduanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Relationship Part 11 Relationship Part 11 Reviewed by Lilis Mardiana on January 04, 2020 Rating: 5

No comments:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

loading...
Powered by Blogger.