Relationship Part 16 End

RELATIONSHIP

Hanya berbicara tentang cinta. Temukan cintamu terhadap apapun itu. Karena takdir baik hanya untuk hati yang baik. Dan hati yang baik tercipta karena terselimuti dengan kehangatan cinta.
.
.
.

Part 16 : Dia Takdirku

.
.
.
.
.

Mayu POV
-

Hari ini adalah hari pernikahan Edo dan Bunga. Aku bersama keluargaku sudah bersiap menuju kesana. Dan benar saja, disana tampak dekorasi pernikahan yang sangat indah bertema indoor yang sederhana tapi tetap berkesan. Aku mulai melangkahkan kaki ku dan berjalan bersama tamu undangan lainnya.

Tentu saja aku ikut bahagia dengan pernikahan ini karena mau bagaimanapun Edo adalah sahabat terbaik ku. Apa yang membuatnya bahagia akupun akan bahagia. Lagi pula kurasa Bunga adalah wanita yang sangat baik maka pantas baginya untuk medapatkan pria baik seperti Edo.

Setiap ku melangkahkan kaki aku berasa seperti di jalur khusus, tak ada gangguan hingga aku bertemu dengan kedua pengantin. Aku mendekati mereka. Ku mengucapkan ucapan selamat untuk mereka. Itulah kata kata yang hanya bisa ku katakan.

Aku berjabat tangan dengan Bunga. Entah mengapa jika dengan Bunga aku merasa tak apa. Seperti kakak yang melihat adiknya menikah, melihatnya sangat menenangkan. Dan saat dia tersenyum tiba tiba ada sebuah rasa yang entah apa itu, seperti sebuah rindu atau sebuah beban berat yang menumpuk di hati. Ini bukan sebuah rasa cemburu. Tapi sebuah rasa lega, karena sekarang mereka berdua akan bahagia bersama selamanya.

Tak kuat lagi dengan apa yang aku rasakan, air mataku sempat menetes. Aku segera menghapus air mata itu, tentu saja akan aku tidak menangis lebih banyak dan membuat riasan make up ku berantakan. Aku memeluk Bunga dan ternyata dia membalas pelukanku. Pelukannya terasa hangat seperti hatinya yang hangat. Untuk terakhir kalinya aku pun tersenyum kepadanya.
Ku lanjutkan langkah ku dan sekarang aku berhadapan dengan Edo.

"Cepatlah menyusul." Ucap Edo dengan nada mengejek ciri khasnya.

Aku sendiri tidak tahu gimana harus bersikap. Tapi tentu saja aku adalah sahabatnya yang harus memberikan selamat untuknya. Dan akupun menjabat tangannya dan mengucapkan kata selamat yang sewajarnya orang lain ucapkan kepada seorang pengantin.

Setelah di rasa cukup. Aku melanjutkan langkahku untuk duduk di tempat selayaknya aku berada, yaitu di kursi tamu. Tapi baru juga aku berjalan dua langkah aku mendengar suara langkah kaki. Dan itu adalah suara langkah kaki Bunga. Entah mengapa telingaku sangat menginginkan suara itu. Mendengar suara langkah kaki itu aku pun berbalik. Ternyata Bunga hendak mengajakku untuk foto bersama. Aku menurut dengan ajakan Bunga dan akhirnya kami bertiga berfoto bersama.

Tidak ada rasa cemburu, tidak ada rasa permusuhan, tidak ada sebuah kebencian. Hanya ada kebahagian. Kami bertiga berfoto dengan wajah yang gembira. Kami akan mendukung satu sama lain apapun yang akan terjadi di masa depan.

Selamat untuk Edo dan Bunga.

-
Mayu POV End

-
-
-

Suasana pernikahan yang suka cita. Penuh kebahagiaan. Melihat kedua pengantin yang duduk berdampingan di pelaminan membuat siapapun akan iri ingin segera naik pelaminan juga.

Keduannya tampak serasi dengan stelan baju serasi berwarna putih. Dan sekiranya ada senggang waktu, Bunga dan Edo menghampiri Mayu. Ketiganya sudah tampak akrab dan saling berbincang layaknya teman.

Andai saja hari ini Mayu hadir bersama kekasihnya mungkin akan terasa lebih lengkap. Tetapi tentu saja mana bisa seperti itu. Mayu tidak akan bisa mengajak Kim Taehyung pacar khayalannya untuk hadir di pernikahan ini. Jika pun bisa itu hanya ada di imajinasi dan khayalannya, orang lain tidak akan bisa melihatnya.

-
-
-

Kini tiba saatnya Bunga untuk melemparkan Buket Bunganya. Tentu saja ini adalah momen yang paling di tunggu oleh para wanita yang masih lanjang. Karena konon katanya jika seorang wanita mendapat lemparan buket bunga pengantin maka tak butuh waktu lama wanita itu akan menyusul ke pelaminan.

Mayu yang masih duduk di kursi tamu di sebelah orang tuanya merasa enggan untuk berdiri, karena ternyata catering yang di sediakan di pernikahan ini sungguh enak. Jarang jarang ada makanan gratis seenak ini. Makannya ia mengambil beberapa makanan dan membawanya untuk di makannya di kursinya.

Tentu saja rasa malu Mayu tidak Mayu pikirkan. Karena entah sejak kapan ia lupa dengan rasa malu. Ya, mungkin sejak mayu bekerja sebagai pemandu tour. Di sana ia memiliki teman pria yang sangat tidak tau malu. Dan tanpa ia sadari, ia telah tertular dengan rasa tidak tau malu itu.

Melihat anaknya yang masih sibuk menikmati makanan membuat ibu Mayu geram. Dia menyuruh Mayu maju dan menangkap buket bunga itu. Tapi Mayu masih enggan untuk berdiri tapi ibu memaksanya.

"Ku rasa kamu masih menyukai Edo. Lebih baik kamu maju dan tangkap bunga itu agar kamu cepat dapat jodoh dan menemukan pengganti Edo. Bukan malah berkhayal terus."

Mendengar perkataan ibunya yang kolot membuat Mayu tertawa. Tapi tawanya seketika hilang ketikabia mendapat tatapan sengit dari ibunya. Akhirnya dia bangun dan kemudian dia berdiri bersama para wanita lain yang siap menangkap buket bunga itu.

Dalam hitungan ketiga Bunga bersiap dan akan melemparkan buket yang dia pegang.

1.....

2....

3....

Bunga itu mengarah ke arah Mayu. Tiba tiba perkataan ibunya terngiang di telinganya dan membuatnya terprovokasi dengan perkataan itu. Mayupun dengan langkah mundur berusaha menjangkau buket bunga itu agar bisa dimilikinya. Dan saat dia dapat menjangkau dan mendapatkan buket bunga itu, punggungnya menabrak seseorang. Dan lain tak bukan orang itu adalah pria yang tidak tau malu.

~Tamat~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini Bukan Akhir tapi Ini adalah Awal Kisah Cinta Mayu"

Terima kasih untuk semuanya

Relationship Part 16 End Relationship Part 16 End Reviewed by Lilis Mardiana on January 05, 2020 Rating: 5

No comments:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

loading...
Powered by Blogger.