Relationship Part 6

RELATIONSHIP
Hanya berbicara tentang cinta. Temukan cintamu terhadap apapun itu. Karena takdir baik hanya untuk hati yang baik. Dan hati yang baik tercipta karena terselimuti dengan kehangatan cinta.
.
.
.

Part 6 : Aku bukan 'Manusia Normal'
.
.
.
.
.
"Rencanaku besok, aku mau ngebolang mencari pekerjaan baru."

"Hmm."

"Kamu nggak mau cari pekerjaan juga dan tinggal lebih lama disini?"

"Di sisi lain dunia ini tidak lah begitu buruk, apalagi aku bertemu Kak Mayu dan Ibu. Tapi sepertinya aku tetap harus kembali."

"Jika kamu ingin kembali bilang saja, aku akan membantumu dengan membuat cerita yang kau inginkan."

Andai aku bisa kembali dengan cara semudah itu

"Bisakah aku jujur? Sebenarnya aku masih ada satu kebohongan."

Sontak kalimat terakhir Gadis itu membuat Mayu terkejut. Karena ia tidak mengetahui apa pun tentang diri Gadis yang tiba tiba muncul di kamarnya. Seperti mengetahui apa yang Mayu pikirkan tentang dirinya, Gadispun ingin memberitahu yang sejujurnya.

"Sebelum aku bercerita, kamu jangan memanggilku kutilberanak, karena aku mungkin juga manusia sepertimu. Dan satu lagi jangan tertidur ketika aku masih bercerita." Ucap Gadis dengan nada peringatan.

Karena ini sudah menginjak waktu tengah malam, tentu saja posisi mereka saat ini adalah mengobrol sambil tiduran dengan menatap langit langit kamar. Dalam posisi ini bisa saja pendengar akan tertidur pulas karena rasa mengantuk yang akan mulai menerpa. Tapi tidak bagi Mayu, matanya malah melotot sambil menyembunyikan setengah mukannya di dalam selimut.

Ia tentu saja malah jadi takut setelah di beri peringatan seperti itu oleh Gadis. Tapi ia sendiri masih penasaran dengan rahasia apa yang hendak Gadis katakan. Dan rasa penasarannya jauh lebih besar daripada rasa takutnya saat ini, makanya ia menjawab iya untuk pernyataan terakhir yang di ucapkan Gadis.

"Aku sebenarnya hanya mengarang tentang cerita karakter yang menjadi nyata. Tapi ini lebih gila dari cerita itu, aku tiba tiba muncul di kamarmu. Aku sendiri juga tak tahu kenapa. Bahkan ku kira aku ada di akhirat. Setelah ku menamati hari ini ternyata ini masih di bumi. Aku tidak tahu akan identitasku, dengan alasan apa aku bisa terdampar disini, dan juga aku tak tahu kapan aku akan kembali dan entah bagaimana caranya. Mungkin suatu hari aku akan tiba tiba menghilang. Dan hingga waktunya itu tiba izinkan aku tinggal disini, aku tidak ingin jadi gelandangan, jadi bolehkan aku tinggal disini?" Jelas panjang lebar dari Gadis yang pada akhirnya katanya ia menatap ke arah Mayu, dan ternyata Mayu sudah tertidur.

Melihat itu, tentu saja Gadis jadi sebal karena Mayu mengabaikan peringatannya, ia menggoncang goncangkan tubuh Mayu sambil tetap membujuknya untuk dibolehkan menginap beberapa hari. Dan karena sudah mengantuk berat dan ia sudah memutuskan untuk percaya saja dengan Gadis, makanya ia hanya berbalik memunggungi Gadis dan mengiyakan saja permintaan Gadis.

Mendengar Mayu yang mengiyakan permintaannya, Gadis sangatlah bahagia, dia berterimakasih dengan Mayu. Tapi tentu saja kebahagiaannya hanya pada senyum di bibir. Pikirannya masih berkutat tentang siapa dirinya, darimana asalnya, dan kapan ia akan kembali. Dan karena waktu yang mulai larut akhirnya keduanya tertidur.

-
-
-

"MAYUUUU!! GADISSSS!!!! KALIAN TIDAK MAU BANGUN!!! INI SUDAH SIANG. APAKAH TUBUH KALIAN MENEMPEL DENGAN KASUR SEHINGGA KALIAN TIDAK MAU BANGUN????" Teriak ibu dari dapur yang sepertinya ia telah kembali menjadi ibu yang sebelumnya.

Kedua wanita tadi masih tertidur lelap pun terbangun bersama. Dan dengan keadaan setengah bangun keduanya kompak berteriak.

"IIYYYAAAAAA!" Ucap keduanya serempak

"5 MENIT LAGI BUU!" Jawab Mayu yang kemudian berbaring lagi.

"GADIS JUGA 5 MENIT LAGI!" Ucap Gadis yang kemudian ikut berbaring dan menarik selimutnya lagi.

Ibu pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya mendengar jawaban dari keduanya. Kalau mendengar jawaban Mayu, mungkin ibu sudah terbiasa dengan itu. Tapi yang tak disangka Gadis pun menirukan Mayu. Penyakit Malas itu ternyata rawan untuk menular dalam jangka pendek. Itulah kesimpulan yang dapat ibu petik dari kejadian ini.

Tak ambil pusing, ibu pun mengambil obatnya dan mengambil gelas berisi air yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Kemudian ia meminum beberapa obat di genggamannya hingga tak tersisa.

-
-
-

"Ibu sedang menonton apa?" Tanya Gadis tiba tiba dari belakang ibu yang sedang duduk sofa sambil menonton TV.

"Astaga, kenapa muncul tiba tiba begini, apakah kamu tidak bisa menghentakan kakimu lebih keras sehingga ada suaranya? Bikin ibu kaget saja." Jelas ibu yang masih fokus menatap layar TV di depannya.

Menyadari akan ucapan ibu, Gadis pun mulai mengentak hentakan kaki nya. Dan benar saja, ketika ia melakukan itu tak ada suara yang timbul selayaknya manusia normal. Dan pada saat mencoba dengan lebih keras ia tetap tidak menghasilkan bunyi hentakan kaki. Mendapati kejadian seperti itu membuat Gadis sedikit tergoncangan, tapi ia segera mengumpulkan kesadarannya dan menyadari akan dirinya yang tiba tiba muncul disini, tentu saja dia bukanlah manusia normal. Sebelum ibu jauh curiga akan dirinya, Gadis segera duduk di sebelah ibu dan mereka menonton TV bersama.

-

"Apakah aku melewatkan sesuatu?" Tanya Mayu tiba tiba muncul di belakang Gadis dan Ibu.

"Astaga, kenapa muncul tiba tiba begini, apakah kamu tidak bisa menghentakan kakimu lebih keras sehingga ada suaranya? Bikin kami kaget saja." Jelas Gadis yang meniru cara bicara ibu tadi.

"Kalian saja yang terlalu fokus menonton TV. Lihat ini!" Jawab Mayu sambil menghentakan kakinya ke lantai, tentu saja hal itu menimbulkan suara yang berisik dan menggangu konsentrasi ibu dalam menonton TV.

"Sudah sudah hentikan. Bukankah kamu berpakaian rapi seperti ini karena mau pergi?" Protes ibu sekaligus keheranan melihat anaknya yang tampil lebih rapi dari biasanya.

"Ku rasa aku harus segera mencari pekerjaan. Tidak mungkin aku hanya menganggur dan berdiam diri di rumah. Aku akan pergi sama Edo. Bentar lagi juga dia kesini." Jelas Mayu sambil melihat jam tangannya lalu duduk di sebelah Gadis.

"Siapa Edo?" Tanya Gadis penasaran, karena kemarin Mayu bilang kalau dia tak mengenal Pria Manapun.

"Iya, aku tahu maksudmu. Aku akan meralatnya. Di dunia ini aku mengenal 3 Pria dengan baik. Yaitu Ayahku, Edo, dan Ayahnya Edo. Dia adalah temanku sejak kecil. Ku peringatkan kau jangan terlalu dekat dengannya karena dia lebih aneh daripada dirimu. Orang aneh dekat dengan orang aneh? hahaha." Tawa renyah dari Mayu pun hanya mendapat tatapan heran dari Ibu dan Gadis. Mengetahui situasi yang tidak mendukung, Mayu pun segera pamit kepada keduanya yang kebetulan di luar sudah terdengar suara motor.

.....

"Gadis mau tinggal disini berapa lama? Bukannya ibu mau mengusir tapi ibu hanya ingin memastikannya saja." Ucap ibu memecah keheningan tanpa melihat ekspresi gadis yang mulai khawatir. Antara tidak nyaman karena ia akan lama menumpang dan bingung juga selain di tempat ini dia tidak punya tempat lagi. Ia sadar ibu mananyakah hal itu karena setahu ibu, dia tetaplah manusia biasa yang memiliki rumah dan keluarga.

"Selama aku belum menghilang, mungkin aku akan tetap disini." Jawab Gadis tanpa sadar dan tentu saja membuat ibu keheranan.

"Kenapa Gadis mau menghilang? Apa dia juga punya penyakit seperti ibu?" Tanya ibu yang mulai khawatir akan keadaan Gadis.
Dan Gadispun hanya memberi senyuman atas semua pertanyaan itu. Ibu pun seperti mengerti dan tidak mempertanyakan lebih lanjut.

"Tak masalah kau tinggal di rumah ini lebih lama dan tidak memiliki pekerjaan, setidaknya karena keberadaanmu ibu memiliki teman sekarang." Ucap ibu dengan tulus.

"Terima kasih.. ibu." Jawab Gadis yang sekali lagi terharu akan kata kata ibu.
Dan keduanya kembali menonton TV bersama dalam keheningan dan sesekali terdengar tawa renyah karena melihat adegan di TV yang lucu.

-
-
-

Flashback
-

Sebenarnya Mayu tidak benar benar tertidur. Ia menyadari akan kejujuran yang di ucapkan Gadis. Hanya saja, semakin Gadis menjelaskan, hati Mayu semakin sedih. Karena Mayu sendiri sudah menganggap Gadis sebagai anggota keluarganya, lebih tepatnya sebagai Adiknya. Tentu saja ia akan sedih ketika anggota keluarganya akan ada yang pergi lagi.

Menyadari Gadis yang sudah tertidur di sampingnya, ia memutuskan untuk keluar kamar menemui ibunya. Tentu ibu tidak kaget ketika melihat anaknya yang sudah terbaring di sebelahnya, karena itu adalah kebiasaan Mayu sejak kecil.

Dan Barulah ketika Mayu menyadari Ibunya yang sudah bangun karena tingkahnya, Mayu langsung bercerita akan semua yang di ucapkan Gadis kepadanya. Walaupun ibu sempat terkejut, tetapi ibu cukup bijaksana. Ia menyakinkan anaknya untuk tetap bersikap baik kepada Gadis. Karena ia tahu Gadis tidak akan menyakiti mereka, bahkan karena Gadis hubungan mereka menjadi lebih dekat.

Ketika mendengar pencerahan dan saran dari ibunya itu, Mayu berterimakasih, kemudian kembali ke kamarnya dan tertidur di sebelah Gadis

-
Flashback End
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Relationship Part 6 Relationship Part 6 Reviewed by Lilis Mardiana on January 03, 2020 Rating: 5

No comments:

Berkomentar itu memang sulit :" Terima Kasih!

loading...
Powered by Blogger.